Cerita Sukses Cakap

Jessie Calista
Berawal dari keresahan ibunya yang ingin Jessie tetap aktif dan produktif selama pandemi, akhirnya Jessie diikutkan kursus bahasa Inggris di Cakap. Satu bulan pertama belajar di Cakap, kemampuan Jessie langsung meningkat 80%.

Kenya Indrasti Maulia
Saking cintanya terhadap dunia mengajar, Kenya termotivasi mengikuti program Cakap Teacher Academy. Berkat kepiawaiannya sekaligus pengalaman mengajarnya yang lebih dari 10 tahun, akhirnya Kenya direkrut menjadi pengajar di Cakap.

Giovanni, Anthony, dan Anang
Dengan metode belajar interaktif yang cocok untuk segala usia, ditambah dengan jadwal yang fleksibel, Cakap menjadi solusi bagi Giovanni, Anthony, dan Anang untuk mengembangkan kemampuan bahasa asing mereka.

Margareta, Yuli, dan Hanke
Walau berbeda profesi dan kelas bahasa yang diambil di Cakap, ketiga murid Cakap ini memiliki kesamaan, yaitu menyukai fleksibilitas yang Cakap berikan dalam memilih jadwal kelas sehingga cocok bagi para pekerja dengan aktivitas yang padat.

David, Prabu, dan Oliver
Dengan guru berpengalaman dan tersertifikasi nasional maupun internasional, menjadikan ketiga murid ini yakin untuk belajar di Cakap. Tidak heran, kini kemampuan mereka meningkat pesat dan sudah makin pede untuk berbicara.

Erica Rosa Rubetta
Bosan karena punya banyak waktu luang setelah menyelesaikan skripsinya, Erica memutuskan untuk ikut program Cakap Teacher Academy. Dari sini ia belajar banyak hal bermanfaat untuk bantu ia gapai cita-citanya menjadi pengajar bahasa Inggris.

Ajeng, Amalia, Ronny, dan Putri
Berawal dari kecintaan terhadap budaya Jepang, Irfan Nurhadi Satria memutuskan untuk mempelajari bahasa Jepang lebih dalam bersama Cakap. Setahun berlalu, impiannya untuk melanjutkan studi di Jepang menjadi semakin nyata.

Anchika Aulia
Menjadi pegawai penuh waktu tidak menghalangi Chika untuk mempelajari bahasa asing ketiganya, yaitu bahasa Jepang. Mengambil kursus online di Cakap, Chika berharap lebih siap untuk mewujudkan rencana tinggal di Negeri Sakura.

Irfan Nurhadi Satria
Berawal dari kecintaan terhadap budaya Jepang, Irfan Nurhadi Satria memutuskan untuk mempelajari bahasa Jepang lebih dalam bersama Cakap. Setahun berlalu, impiannya untuk melanjutkan studi di Jepang menjadi semakin nyata.
Review dari Mereka tentang Cakap
- Cakap for Adult
- Cakap for Kids
Pendapat Mereka Tentang Kursus Bahasa Inggris
Di Cakap
Pendapat Mereka Tentang Kursus Bahasa Inggris Di Cakap









Sejak awal, Cakap sudah membantu ratusan orang mencapai kefasihan berbahasa asing.





Pendapat Mereka Tentang Kursus Bahasa Jepang
di Cakap
Pendapat Mereka Tentang Kursus Bahasa Jepang di Cakap











Saya sangat senang belajar di Cakap, materinya menyenangkan, walaupun byk sekali はっぴょう😅
Guru2 nya juga asik2 dan yg paling pnting fleksibel, shingga jadwalnya bisa kita sesuaikan sendiri, ini sgt mmbantu untuk yg punya kesibukan lainnya 😊😊





Pendapat Mereka Tentang Kursus Bahasa Inggris
Di Cakap
Pendapat Mereka Tentang Kursus Bahasa Inggris Di Cakap











Saya jadi bisa menggunakan bahasa Inggris dengan baik dalam pekerjaan sehari-hari, seperti membuat dokumentasi proyek, dan mejadi lebih percaya diri ketika berbicara dengan klien.





Pendapat Mereka Tentang Kursus Bahasa Inggris
Di Cakap
Pendapat Mereka Tentang Kursus Bahasa Inggris Di Cakap











Setelah 6 bulan menjalani pelatihan, para Tourism Warriors menjadi lebih percaya diri untuk berbicara bahasa Inggris.



Pendapat Mereka Tentang Kursus Bahasa Inggris
Di Cakap
Pendapat Mereka Tentang Kursus Bahasa Inggris Di Cakap











Aku sudah belajar di Cakap selama satu tahun. Kelas dan gurunya menyenangkan. Terima kasih, Cakap!





Pendapat Mereka Tentang Kursus Bahasa Mandarin
Di Cakap
Pendapat Mereka Tentang Kursus Bahasa Mandarin Di Cakap











Bahasa Mandarin adalah bahasa yang sangat diperlukan di masa depan. Maka dari itu, Mom Audrey sudah mempersiapkan sedini mungkin dengan mengajak Reginna belajar di Cakap.





Pendapat Mereka Tentang Kursus Bahasa Inggris
Di Cakap
Pendapat Mereka Tentang Kursus Bahasa Inggris Di Cakap











Pengajar yang sebagian besar tidak bisa bahasa Indonesia memberikan tantangan tersendiri untuk anak saya, bagaimana dia bisa menguasai kelas yang 100% disampaikan dalam bahasa Inggris.




