Lebih Dari 100 Pegiat Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Telah Menuntaskan Pelatihan Digital English Progam Hasik Kerjasama Kemenparekraf/Baparekraf dan Cakap

Jakarta, 4 Agustus 2020 – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), melalui Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan startup edukasi PT Cerdas Digital Nusantara (Cakap.com), dalam menjalankan program Digital English Course . Program iniberlangsung sejak 1 Mei hingga 30 Juli 2020, dengan memfasilitasi program peningkatan keterampilan Bahasa Inggris bagi pelaku ekonomi kreatif untuk dapat menembus pasar global.

Dengan jumlah pendaftar melebihi 2.794 orang dari seluruh Indonesia, Direktorat PengembanganSumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif bersama dengan CAKAP melakukan proses kurasi dengan memperhatikan beberapa aspek substansial dalam 17 subsektor ekonomi kreatif. Akhirnya terpilih 250 peserta yang sebagian berasal dari Destinasi Super Prioritas (DSP) dan kabupaten/ kota kreatif.

Para peserta berasal dari seluruh Indonesia dengan persentase tertinggi berasal dari Jawa barat.Sebanyak 20% peserta memiliki latar belakang dari subsektor kuliner dan menjadi persentase angka peserta tertinggi, disusul subsektor tata busana dengan angka 13%, subsektor kriya dengan 12%, dan 14% subsektor ekonomi kreatif lainnya.

Tim Curriculum Development dari CAKAP mengembangkan materi pembelajaran Bahasa Inggris yang mendukung 17 subsektor ekonomi kreatif dengan pendekatan hyper-local content yang mengarah pada 3 aspek substansial yang harus dikuasai, seperti perkenalan diri dalam bahasa Inggris, perkenalan produk kepada customer , dan percakapan jual beli dengan customer .

Lebih Dari 100 Pegiat Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Telah Menuntaskan Pelatihan Digital English Progam Hasik Kerjasama Kemenparekraf/Baparekraf dan Cakap

Selama rentang waktu 3 bulan, terdapat 2 mini assignment dengan materi pengenalan produk melalui voice recording dan elevator pitch, dimana salah satunya menghadirkan pelaku bisnis dari Norwegia, Cecilie Been Lied. Dia adalah seorang pengusaha wanita asal Norwegia yang memiliki usaha kerang mutiara dan souvenir dan NGO di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Dalam proses pembelajaran, peserta terbagi menjadi 25 kelompok berdasarkan Level of difficulty (tingkat kesulitan materi) dan tingkat kompetensi Bahasa Inggrisnya masing-masing setelah dilakukan proses placement test oleh tim assessment dari Cakap. Dari hasil penyaringan dan tes komunikasi yang diadakan, Level of difficulty terbagi menjadi 2, yakni medium-high Beginner dan low Beginner . Perbedaan signifikan diantara kedua level tersebut adalah tingkat kompleksitas kosakata, tata bahasa yang digunakan, dan kompleksitas aktivitas pembelajaran.

106 dari 250 peserta telah berhasil melalui program Digital English Program dengan minimal kehadiran 80% berkualifikasi untuk mendapatkan Certificate of Completion yang dikeluarkan secara resmi oleh pihak Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif dan Cakap (PT Cerdas Digital Nusantara).

Menurut Kepala Sub Direktorat Edukasi II Kemenparekraf/Baparekraf Jemmy Alexander, “Sejatinya pelatihan ini tidak sekadar untuk mendapatkan sertifikat, namun Kemenparekraf/Baparekraf juga berharap peserta dapat mengambil ilmu serta poin poin terbaik untuk dijadikan modal usahanya kedepan.”

CEO Cakap, Tomy Yunus, mengatakan, “Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk Kemenparekraf/Baparekraf atas ajakan kerja sama dalam program Digital English Program . Saya harap setelah program ini, akan muncul inisiatif-inisiatif selanjutnya yang tepat sasaran untuk dapat membantu masyarakat.”

“Saya juga ingin mengucapkan selamat dan terima kasih untuk para peserta Digital English Program yang telah sampai di acara ini. Saya sangat mengapresiasi proses dan komitmen para Ekraf Warriorselama program berlangsung dan semoga ilmunya dapat berdampak langsung dalam kehidupan para peserta. Besar harapan saya kepada para peserta untuk dapat ”, Tutupnya.